<p style="text-align: justify;"> <span dir="rtl">Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Bali. Kabupaten Badung merupakan kabupaten yang sebagian besar pendapatan daerahnya bersumber dari sektor pariwisata. Dalam struktur  Pendapatan  Domestik  Regional  Bruto  (PDRB)  Kabupaten  Badung  tahun 2010 kontribusi  dari  sektor  perdagangan, hotel dan  restoran sebesar  45,68%. Berdasarkan  distribusi dari  9 sektor dalam PDRB  tersebut,  sektor  pariwisata merupakan sektor andalan dari Kabupaten Badung (Biro Pusat Statistik Kabupaten Badung, 2012). Pengembangan potensi sumber daya sebagai daya  tarik wisata di Badung salah satunya adalah pengembangan pariwisata pedesaan dengan konsep pariwisata milik masyarakat dan pemberdayaan  masyarakat lokal. Hal ini sesuai dengan konsep pariwisata berbasis kemasyarakatan (Pitana,2002). Melalui Peraturan Bupati  Badung No.47 Tahun 2010, Pemerintah Kabupaten  Badung mendorong program pariwisata berbasis masyarakat dan pedesaan dengan  membentuk Desa Wisata yang bertujuan untuk memanfaatkan fungsi lingkungan guna kepentingan wisata budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata spiritual, wisata olah raga, peningkatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span dir="rtl">Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung, Desa Munggu yang terletak di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung juga mengalami perkembangan yang sama. Topografi wilayah Desa Munggu berpotensi untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Potensi alam yang sangat memukau, seperti pantai yang bercirikan berpasir hitam, sungai yang di batasi dengan tebing dan pepohonan hutan yang masih asri, dan persawahan yang masih sangat hijau. Selain potensi alam, Desa Munggu juga memiliki potensi daya tarik wisata budaya, seperti adanya tradisi khas desa, yaitu tradisi Makotek dan juga terdapat ayunan kuno yang masih menjadi idola masyarakat khusunya kalangan anak-anak pada saat hari raya Galungan dan Kuningan. Menurut Ketua PokDarWis (Kelompok Sadar Wisata) desa munggu , potensi wisata ini akan dikemas semenarik mungkin agar para wisatawan nantinya merasa senang berada di Desa Munggu. Menurut beliau, sedikit gambaran tentang bagaimana Desa Munggu ini akan dikemas sebagai desa wisata yang menjadi tujuan yang sangat menarik di Kabupaten Badung.</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span dir="rtl">Pertama para wisatawan akan diajak berkeliling desa menikmati suasana desa yang masih sangat asri dan tentunya para penduduk asli yang masih sangat ramah. Pada saat berkeliling desa, wisatawan akan diajak menikmati destinasi wisata mulai dari ujung utara desa sampai dengan ujung selatan desa. Dari ujung utara wisatawan nantinya akan diajak menikmati wisata religi yaitu Pangelukatan Pancoran Garuda. Disini para wisatawan bisa melakukan pangelukatan yang nantinya akan dipandu oleh petugas yang berada di wisata religi ini. Pancoran Garuda ini dulunya merupakan tempat pangelukatan untuk para sulinggih yang baru selesai melakukan proses madwijati, namun seiring berkembangnya jaman tempat pangelukatan ini akan dikemas menjadi destinasi wisata religi yang tentunya tidak menghilangkan nilai sejarah yang sudah terkandung didalamnya. Sedikit gambaran , pancoran garuda ini nantinya akan dikemas atau dibuatkan pancoran baru yang tentunya menjadi tempat untuk panglukatan para wisatawan. Setelah melakukan wisata religi, nantinya wisatawan akan diajak menikamati sungai dari hulu ke hilir, dengan fasilitas yang bernama tubing. Pada destinasi ini nantinya para wisatawan akan disuguhkan pemandangan yang masih asri disekitar sungai.Selain pemandangan yang masih asri, para wisatawan nantinya juga akan disuguhkan indahnya air mancur yang deras disungai yang disebut air mancur sungai penet.setelah nantinya wisatawan menikmati destinasi wisata tubing, para wisatawan bisa mengunjungi Pantai Munggu. Walaupun sekarang ini pantai munggu masih dalam proses penataan, namun menurut Ketua PokDarWis Desa Munggu,, nantinya di pantai munggu akan dibangun sebuah panggung terbuka untuk menampilkan tradisi Makotek yang rencananya akan digelar setiap sebulan sekali. Tradisi makotek merupakan salah satu tradisi yang ada di Desa Munggu. Tradisi Makotek atau ngerebeg  ini merupakan perayaan untuk memperingati kemenangan Kerajaan Mengwi ketika perang melawan Kerajaan Blambangan dari Banyuwangi. Tradisi makotek ini dilaksanakan bertujuan agar masyarakat di Desa Munggu terhindar dari wabah penyakit atau segala bahaya yang mengancam Desa Munggu sendiri. Tradisi Makotek atau Ngerebeg biasanya dilaksanakan setiap 6 bulan sekali, tepatnya pada saat hari Raya Kuningan. Namun, nantinya setelah pembangunan panggung terbuka yang akan dibuat di Pantai Munggu rampung, nantinya Tradisi Makotek ini akan digelar sebagai petunjukan setiap sebulan sekali. Selain tradisi Makotek, Desa Munggu juga masih memiliki tradisi unik lainnya yang diwariskan turun temurun yaitu adanya permainan anak-anak yang disebut Ayunan. Ayunan ini terbuat dari kayu yang khusus dimainkan pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Namun nantinya ayunan ini akan dijadikan juga sebagai objek wisata yang ada di Desa Wisata Munggu, yang bisa dimainkan oleh para wisatawan setiap melakukan kunjungan ke Desa Munggu</span></p> <p style="text-align: justify;"> (006/KIM MGU).</p> <p style="text-align: justify;"> <span dir="rtl">            .</span></p> <p style="text-align: justify;"> <span dir="rtl">           </span></p>
Desa Wisata Munggu, One Village Many Tourism Destination.
17 Aug 2018