<p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sabtu  (22/9) di hari Tumpek Wayang Ida Pelawatan Ratu Gede Pura Dalem Pemaron dan Pelawatan Ida Ratu Bagus Pura Dalem Sakenan rutin mengadakan upacara Ngider Buana /mengitari desa. Upacara Ngider Buana ini biasanya dimulai pukul 18.00 WITA sampai selesai. Dalam upacara Ngider Buana ini seluruh masyarakat Desa Munggu menghaturkan prani/banten/sesajen di setiap banjar masing-Masing sambil menghaturkan sembah bakti, puji syukur kepada Ida Pelawatan.</span></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tumpek  Wayang merupakan salah satu hari raya Umat Hind<strong>u</strong> yang dirayakan setiap 6 bulan sekali. Tumpek Wayang adalah manifestasinya Dewa Iswara yang berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan kehidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.Dimana tumpek terdiri dari dua suku kata tum dan pek, tum artinya kesucianya dan pek artinya putus atau terakhir. Jadi tumpek adalah hari suci yang jatuh pada penghujung akhir Saptawara dan pancawara seperti Saniscara Kliwon Wayang disebutlah Tumpek wayang.</span></span></p> <p style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 14px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut  I Made Subrata selaku Mangku di Pura Dalem Pemaron mengatakan Ngider Buana di setiap Tumpek Wayang bertujuan agar Desa Munggu senantiasa dianugrahi ketentraman, kesejahteraan dan juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan /Ida Sang Hyang Widhi. (021 KIM MGU)</span></span></p>
Setiap Tumpek Wayang di Munggu, Rutin Diadakan Ngider Buana
23 Sep 2018